Peraturan ber-selfie di Rusia dan China



dilarangLembaga Riset Priceonomics sedang mengumpulkan data statistik tentang tragedi kehilangan nyawa ketika mengambil foto dengan menggunakan kamera. Hal tersebut ditujukan untuk mengetahui angka kecelakaan dan kematian sebagai akibat dari kelalaian saat berfoto selfie. Data tersebut menunjukkan bahwa sejak tahun 2014, sebanyak 49 orang dinyatakan tewas sebagai akibat dari kecelakaan yang diakibatkan karena selfie atau mengambol foto diri sendiri.
"Kematian akibat ber-selfie terjadi  saat kecerobohan mengambil foto," kata Morgan O'Rourke, seorang manajemen risiko profesional.
Dari penelitian tempat yang dinilai merupakan tempat yang berbahaya untuk ber-selfie ialah tempat yang memiliki ketinggian, misalnya bukit, gunung, atau gedung, serta selfie di sekitar atau di dalam air.
Data tersebut mencatat, ada sekitar 16 orang yang meninggal karena jatuh dari tebing atau gedung tinggi, selain itu ada 14 tenggelam, saat ber- selfie. Dan berpose di samping kereta yang tengah melaju telah menyebabkan 8 kematian.
Jumlah kematian yang terjadi karena  ber-selfie, 40 persen dari seluruh kejadian tersebut ada di India. Pemerintah India akhirnya menyatakan 16 daerah “no-selfie zone” yang menerangkan bahwa di daerah tertantu dilarang untuk melakukan foto selfie. India bukan negara yang pertama mencoba mengatasi masalah kecelakaan ini.
Rusia menciptakan kampanye yang berisikan tentang bahaya selfie di tempat yang tidak semestinya, dan melarang warga Rusia untuk ber-selfie di tebing, puncak gunung, atau dekat binatang liar, dan di tempat berbahaya lainnya. Dan perlu diketahui bahwa Rusia menjadi negara pertama yang merilis brosur tentang peraturan selfie.

Sumber : Kompas

Comments