Virus zika
yang selama ini masih dikenal sangat membahayakan untuk janin, tetapi ada
kelompok dokter dari Argentina menjelaskan bahwa virus zika bukan penyebab dari
cacat pada bayi.
Physicians
in Crop-Sprayed Towns (PCST) menyatakan, penyebab kasus mikrosefali pada bayi
yang kebanyakan terjadi di Brasil adalah larvasida toksik yang masuk ke sumber
air minum pada warga Brasil.
Zat kimia
larvasida awalnya dimasukkan ke sumber air minum Brasil tahun 2014 yang
bertujuan untuk menghentikan perkembangan larva nyamuk di tangki penampungan
air.
Pyripoxyfen merupakan
zat kimia yang dipakai
dalam program pemerintah bertujuan mengontrol pertumbuhan populasi nyamuk di Brazil.
Sumitomo Chemimal memproduksi larvasida Pyriproxyfen,
perusahaan tersebut terkait dengan Monsanto, atau perusahaan rekayasa genetik.
Mikrosefali ditemukan
pada ribuan bayi yang bertempat tinggal di daerah di mana pemerintah Brasil memasukkan
pyriproxyfen ke air minum. Menurut PCST, Menteri Kesehatan Brasil telah memasukkan
pyriproxyfen ke dalam penampungan air di Pernambuco. Di daerah tersebut,
pertumbuhan atau perkembangan nyamuk Aedes aegypty yang membawa virus
zika sangat tinggi. Di Pernambuco sekitar 35 persen kasus mikrosefali ditemukan
dari seluruh wilayah Brazil.
Dokter-dokter
Argentina menyatakan bahwa epidemi zika belum terbukti virus tersebut penyebab
dari mikrosefali. Di Colombia banyak dilaporkan kasus zika, tetapi belum
ditemukan kaitannya antara mikrosefali dan zika. Pada penelitian sebanyak 3.177
ibu hamil yang terinfeksi zika, tetapi janin dalam kandungan mereka sehat.
Sumitomo Chemical menyatakan dalam
situsnya bahwa pyriproxfen memberikan dampak kecil pada burung, ikan,
dan mamalia. Monsanto menyatakan perusahaannya tidak pernah memproduksi pyriproxyfen
atau larvasida. Perusahaan ini menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada kaitannya
dengan Sumitomo Chemical.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak
langsung menyatakan zika terkait mikrosefali. Walaupun hingga saat ini masih dicari hubungan
antara infeksi zika yang terjadi pada kehamilan dengan mikrosefali.
Penelitian tentang virus zika terus
dilakukan. Para ilmuwan berusaha mengembangkan vaksin zika.
Sekelompok ilmuwan Brasil menyatakan
telah menemukan zika pada kasus mikrosefali dalam otak bayi. Penemuan ini
menambah bukti kaitan antara infeksi virus ini dengan cacat lahir. "Kami
telah mendeteksi zika dalam jaringan otak. Virus zika menyebabkan kerusakan
otak," kata Lucia Noronha, pakar patologi dari Brizilian Society of
Pathology, seperti dikutip AFP.
Sumber : Kompas
Comments
Post a Comment